Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

 MATA PELAJARAN EKONOMI 

 

Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

Kelas XII SMA, Ekonomi

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:

  1. Medeskripsikan pengertian akuntansi
  2. Memahami sejarah akuntansi
  3. Memahami kualitas informasi akuntansi
  4. Menjelaskan prinsip dasar akuntansi
  5. Memahami proses kegiatan akuntansi
  6. Mengidentifikasi pemakai informasi akuntansi
  7. Memahami manfaat informasi akuntansi
  8. Mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi
  9. Memahami profesi akuntan
  10. Menjelaskan etika profesi akuntan

Uraian Materi

            Pengertian Akuntansi

Akuntansi berasal dari bahasa inggris yakni to account. Arti to account ini adalah melakukan perhitungan atau melakukan pertanggungjawaban dari pengelola perusahaan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya guna menjalankan suatu kegiatan perusahaan yang sudah direncanakan. Istilah lain dari akuntansi adalah sebagai bahasa bisnis (business language) atau sebagai bahasa pengambilan keputusan lebih tepatnya.

Terdapat dua sudut pandang adanya perumusan definisi akuntansi, yaitu sebagai berikut:

a.       Defini dari sudut pandang pengguna jasa akunatansi

b.      Definisi dari sudut pandang proses kegiatannya

Selain itu, ada beberapa macam definisi akuntansi yang harus diketahui. Berikut beberapa macam definisi akuntansi.

a.       American Accounting Association

Akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi akuntansi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

b.      American Institue of Certified Public Accountans (AICPA)

Akuntansi menurut American Institue of Certified Public Accountans adalah suatu seni pencatatan, pengelompokan dan pengihtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang atau segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan hasilnya.

c.       Arnold

Akuntansi menurut Arnold ini dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan penerapan suatu keputusan.

d.      C. West Churman

Akuntansi menurut C. West Churman yakni sebagai pengalaman tertulis yang berfungsi untuk melakukan pengambilan suatu keputusan

 Sejarah Akuntansi

Sistem pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC (SM). Diantaranya adalah peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria dan Samaria, kemudian peradaban Mesir, peradaban China, peradaban Yunani. Pencatatan belum dilakukan secara sistematis dan belum lengkap. Di Italia, pedagang-pedagang Venesia melakukan pencatatan transaksi keuangan lebih sistematis. Pada tahun 1494 Luca Pacioli mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica Geometria Proportioni et Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Tiga buku yang digunakan yaitu memorandum, jurnal dan buku besar. Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Sejak tahun 1642 pembukuan di Indonesia sudah menerapkan Akuntansi. Akuntansi mulai digunakan setelah adanya UU Tanam Paksa. Pengusaha-pengusaha swasta Belanda mulai banyak menanamkan modalnya di Indonesia sehingga perkembangan usaha makin meningkat. Oleh karena itu, akuntansi makin dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha Belanda tersebut dalam sistem pembukuannya menggunakan sistem kontinental. Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia masih menggunakan sistem kontinental karena banyak pengusaha yang masih memakai tenaga yang berasal dari Belanda, walaupun berangsur-angsur perannya mulai berubah dan berkurang. Pada akhir abad ke 19 sistem pembukuan mulai berkembang di Amerika yang sering disebut dengan accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi maka pada pertengahan abad ke 20 dipakailah komputer sebagai pengolah data akuntansi sehingga data akuntansi dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Pada saat Indonesia sudah merdeka, pembukuan masih menggunakan sistem kontinental karena banyak lembaga pendidikan yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah tahun 1960 Indonesia mulai menggunakan sistem Amerika, yaitu Anglo Saxon, karena dipandang lebih efisien dan lebih praktis.

 

C.    Kualitas Informasi Akuntansi

Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh kualitas berikut ini :

1.      Relevan Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

2.    Dapat dimengerti Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.

3.   Daya uji Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

4.      Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu

5.   Tepat waktu Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

6.  Daya banding Informasi akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama.

7.  Lengkap Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan. 

 

D.    Prinsip Dasar Akuntansi

1.      Prinsip Akuntansi

a.       Prinsip Harga Perolehan

b.      Prinsip realisasi penghasilan

Metode yang digunakan:

·      Pada saat penjualan barang dan jasa

·      Sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian jumlah dan harga nya)

·      Pada saat penerimaan kas

c.       Prinsip Objektif

d.      Prinsip pengakuan penuh ( Disclosure)

e.       Prinsip konsistensi

 

2.      Konsep Dasar Akuntansi

a.       Dasar Akrual (Accruals Basic) Yaitu pencatatan dilakukan saat terjadi transaksi.

b.      Dasar Tunai (Cash Basic) Yaitu pencatatan dilakukan saat pembayaran atau penerimaan kas.

c.       Kesatuan Usaha (Entity Concept) Yaitu kegiatan perusahaan dipertanggungjawabkan terpisah dari kegiatan pemilik.

d.      Kesinambungan (Going Concern) Yaitu suatu perusahaan tidak akan dibubarkan dalam waktu dekat.

e.       Periode Akuntansi (Accounting Period) Yaitu periode waktu penyusunan laporan keuangan. f. Harga Pertukaran (Exchange Price) Yaitu transaksi dicatat sebesar jumlah uang yang harus dibayarkan atau diterima dalam transaksi tersebut.

f.        Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept) Yaitu proses pengkaitan beban dan pendapatan dalam menetapkan laba bersih.

g.      Penetapan Harga Perolehan (Cost) Yaitu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang atau jas

h.      Konsistensi penyajian

i.        Substansi di atas bentuk

 

3.      Standar Akuntansi Yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilih dan dituangkan dalam bentuk ketentuan resmi sebagai acuan utama praktik akuntansi di lingkungan ( negara ) tertentu.

Untuk lebih jelasnya hubungan antara Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) perhatikan bagan berikut ini!



 Proses Kegiatan Akuntansi

Proses akuntansi terdiri atas kegiatan sebagai berikut.

1.      Pengidentifikasian dan pengukuran transaksi Kegiatan identifikasi dilakukan terhadap transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan terhadap kejadian ekonomi.setiap kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan untuk dapat dicatat dalam akuntansi harus dapat diukur dengan uang.

2.      Pemrosesan Transaksi Transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan untuk dapat disajikan dalam bentuk informasi keuangan harus melalui beberapa tahap yaitu:

a.       Pencatatan (Recording)

Adalah pencatatan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang dapat diukur dengan uang dan dilakukan dengan ditulis manual ataupun dengan bantuan komputer.

b.      Penggolongan (classifying)

Yaitu pengelompokan terhadap transaksi-transaksi yang sama.

c.       Pengikhtisaran (Summarizing)

Adalah menyajikan transaksi yang telah digolong-golongkan secara informatif ke dalam bentuk laporan seperti yang didinginkan pemakainya.

3.      Pelaporan Akuntansi Laporan yang dihasilkan dalam proses akuntansi banyak ragamnya tergantung pada kebutuhan pemakainya.

Pemakai Informasi Akuntansi

Banyak pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi. Mereka dibagi menjadi :

a.       Pihak intern

Pemakai informasi akuntansi semacam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan.

b.      Pihak ekstern

Pemakai informasi akuntansi semacam ini dapat dirincikan lagi menjadi :

1.      Pemilik

2.      Kreditor

3.     Pemerintah

4.      Karyawan

5.     Investor

6.     Masyarakat

7.      Supplier

8.    Lembaga Pendidikan

 

Manfaat Informasi Akuntansi

Secara umum, terdapat tiga manfaat, yaitu

1.      Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.

2.      Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.

3.      Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut:

1.      Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2.      Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3.      Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4.      Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5.      Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

Bidang Akuntansi

Menurut manfaat pemakaiannya, akuntansi bisa dikelompokkan menjadi :

1.      Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting)

Bidang ini menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.

2.      Akuntansi Pemeriksaan (Auditing )

Bidang ini menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas.

3.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Bidang ini menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.

4.      Akuntansi Manajemen (Manajerial Accounting)

Bidang ini menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang ini juga mengolah soal-soal khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.

5.      Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting)

Bidang ini mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.

6.      Akuntansi Anggaran (Budgeting)

Bidang ini menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.

7.      Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting)

Bidang ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat.

8.      Akuntansi pemerintahan ( Governmental Accounting)

Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga pemerintahan.

9.      Akuntansi Sosial (Social Accounting)

Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi dan budaya.

 

Profesi Akuntan

Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi :

1.      Akuntan Publik Adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.

2.      Akuntan Intern Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.

3.      Akuntan Pemerintah Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.

4.      Akuntan Pendidik Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi.

Etika Profesi Akuntan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, etika profesi akuntan secara umum mengenai hal-hal berikut ini.

1.      Kepribadian

2.      Kecakapan profesional

3.      Tanggung jawab kepada klien

4.      Tanggung jawab kepada rekan seprofesi

5.      Tanggung jawab lain

Soal Latihan

1.      Terangkan mengenai sistem akuntansi!

2.      Deskripsikan mengenai profesi akuntan!

3.      Jelaskan mengenai standar teknis!

4.      Sebutkan jenis-jenis profesi akuntan yang ada di Indonesia!

5.      Jelaskan proses akuntansi secara garis besar!

Daftar Pustaka

Mulyana, Agus dkk. 2012. Ekonomi (Peminatan Sosial) untuk SMA/MA. Jakarta:Swadaya Murni

 

Komentar