Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
MATA PELAJARAN EKONOMI
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Kelas XII SMA, Ekonomi
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
- Medeskripsikan pengertian akuntansi
- Memahami sejarah akuntansi
- Memahami kualitas informasi akuntansi
- Menjelaskan prinsip dasar akuntansi
- Memahami proses kegiatan akuntansi
- Mengidentifikasi pemakai informasi akuntansi
- Memahami manfaat informasi akuntansi
- Mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi
- Memahami profesi akuntan
- Menjelaskan etika profesi akuntan
Uraian Materi
Pengertian Akuntansi
Akuntansi berasal dari
bahasa inggris yakni to account. Arti to account ini adalah melakukan
perhitungan atau melakukan pertanggungjawaban dari pengelola perusahaan kepada
pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya guna menjalankan
suatu kegiatan perusahaan yang sudah direncanakan. Istilah lain dari akuntansi
adalah sebagai bahasa bisnis (business language) atau sebagai bahasa
pengambilan keputusan lebih tepatnya.
Terdapat dua sudut
pandang adanya perumusan definisi akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a.
Defini dari sudut
pandang pengguna jasa akunatansi
b.
Definisi dari
sudut pandang proses kegiatannya
Selain itu, ada beberapa macam definisi akuntansi yang
harus diketahui. Berikut beberapa macam definisi akuntansi.
a.
American
Accounting Association
Akuntansi menurut
American Accounting Association (AAA) merupakan proses mengidentifikasikan,
mengukur, dan melaporkan informasi akuntansi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.
b.
American Institue
of Certified Public Accountans (AICPA)
Akuntansi menurut
American Institue of Certified Public Accountans adalah suatu seni pencatatan,
pengelompokan dan pengihtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam
nilai uang atau segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan
dan kemudian menafsirkan hasilnya.
c.
Arnold
Akuntansi menurut Arnold
ini dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama
keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan
penerapan suatu keputusan.
d.
C. West Churman
Akuntansi menurut C. West Churman yakni sebagai pengalaman tertulis yang berfungsi untuk melakukan pengambilan suatu keputusan
Sejarah Akuntansi
Sistem pencatatan telah
ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC (SM). Diantaranya
adalah peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria dan Samaria, kemudian peradaban
Mesir, peradaban China, peradaban Yunani. Pencatatan belum dilakukan secara sistematis
dan belum lengkap. Di Italia, pedagang-pedagang Venesia melakukan pencatatan
transaksi keuangan lebih sistematis. Pada tahun 1494 Luca Pacioli
mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica Geometria Proportioni et
Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam buku ini terdapat
bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu berjudul
Tractatus de Computis et Scriptorio. Yang menggambarkan pembukuan berpasangan.
Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan
kredit (credito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Tiga
buku yang digunakan yaitu memorandum, jurnal dan buku besar. Luca Pacioli
dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Sejak tahun 1642 pembukuan di Indonesia sudah
menerapkan Akuntansi. Akuntansi mulai digunakan setelah adanya UU Tanam Paksa.
Pengusaha-pengusaha swasta Belanda mulai banyak menanamkan modalnya di
Indonesia sehingga perkembangan usaha makin meningkat. Oleh karena itu,
akuntansi makin dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha Belanda tersebut dalam sistem
pembukuannya menggunakan sistem kontinental. Pada masa pendudukan Jepang,
Indonesia masih menggunakan sistem kontinental karena banyak pengusaha yang
masih memakai tenaga yang berasal dari Belanda, walaupun berangsur-angsur
perannya mulai berubah dan berkurang. Pada akhir abad ke 19 sistem pembukuan
mulai berkembang di Amerika yang sering disebut dengan accounting (akuntansi).
Sejalan dengan perkembangan teknologi maka pada pertengahan abad ke 20
dipakailah komputer sebagai pengolah data akuntansi sehingga data akuntansi
dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Pada saat Indonesia sudah merdeka,
pembukuan masih menggunakan sistem kontinental karena banyak lembaga pendidikan
yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah tahun 1960
Indonesia mulai menggunakan sistem Amerika, yaitu Anglo Saxon, karena dipandang
lebih efisien dan lebih praktis.
C. Kualitas
Informasi Akuntansi
Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh
kualitas berikut ini :
1.
Relevan Relevansi suatu
informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
2. Dapat dimengerti Informasi
harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan
istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya uji Untuk meningkatkan
manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang
independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4.
Netral Informasi harus
diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan
keinginan pihak tertentu
5. Tepat waktu Informasi harus
disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan
keputusan tersebut.
6. Daya banding Informasi akan
lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan
lain pada periode yang sama.
7. Lengkap Informasi keuangan
dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan
dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan.
D. Prinsip Dasar Akuntansi
1.
Prinsip
Akuntansi
a.
Prinsip Harga
Perolehan
b.
Prinsip
realisasi penghasilan
Metode yang digunakan:
· Pada saat penjualan barang dan jasa
· Sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian
tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian jumlah dan harga nya)
· Pada saat penerimaan kas
c.
Prinsip Objektif
d.
Prinsip
pengakuan penuh ( Disclosure)
e.
Prinsip
konsistensi
2.
Konsep Dasar
Akuntansi
a.
Dasar Akrual
(Accruals Basic) Yaitu pencatatan dilakukan saat terjadi transaksi.
b.
Dasar Tunai
(Cash Basic) Yaitu pencatatan dilakukan saat pembayaran atau penerimaan kas.
c.
Kesatuan
Usaha (Entity Concept) Yaitu kegiatan perusahaan dipertanggungjawabkan terpisah
dari kegiatan pemilik.
d.
Kesinambungan
(Going Concern) Yaitu suatu perusahaan tidak akan dibubarkan dalam waktu dekat.
e.
Periode
Akuntansi (Accounting Period) Yaitu periode waktu penyusunan laporan keuangan.
f. Harga Pertukaran (Exchange Price) Yaitu transaksi dicatat sebesar jumlah
uang yang harus dibayarkan atau diterima dalam transaksi tersebut.
f.
Penetapan
Beban dan Pendapatan (Matching Concept) Yaitu proses pengkaitan beban dan
pendapatan dalam menetapkan laba bersih.
g.
Penetapan
Harga Perolehan (Cost) Yaitu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
barang atau jas
h.
Konsistensi
penyajian
i.
Substansi di
atas bentuk
3.
Standar
Akuntansi Yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilih dan dituangkan
dalam bentuk ketentuan resmi sebagai acuan utama praktik akuntansi di
lingkungan ( negara ) tertentu.
Untuk lebih jelasnya hubungan antara
Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU) perhatikan bagan berikut ini!
Proses Kegiatan Akuntansi
Proses
akuntansi terdiri atas kegiatan sebagai berikut.
1.
Pengidentifikasian dan
pengukuran transaksi Kegiatan identifikasi dilakukan terhadap transaksi atau
kejadian yang berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan terhadap
kejadian ekonomi.setiap kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan untuk dapat
dicatat dalam akuntansi harus dapat diukur dengan uang.
2.
Pemrosesan Transaksi
Transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan untuk dapat disajikan dalam
bentuk informasi keuangan harus melalui beberapa tahap yaitu:
a.
Pencatatan (Recording)
Adalah pencatatan
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang dapat diukur dengan uang dan
dilakukan dengan ditulis manual ataupun dengan bantuan komputer.
b.
Penggolongan
(classifying)
Yaitu
pengelompokan terhadap transaksi-transaksi yang sama.
c.
Pengikhtisaran
(Summarizing)
Adalah
menyajikan transaksi yang telah digolong-golongkan secara informatif ke dalam
bentuk laporan seperti yang didinginkan pemakainya.
3.
Pelaporan Akuntansi
Laporan yang dihasilkan dalam proses akuntansi banyak ragamnya tergantung pada
kebutuhan pemakainya.
Pemakai Informasi Akuntansi
Banyak
pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi. Mereka dibagi
menjadi :
a.
Pihak intern
Pemakai
informasi akuntansi semacam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun
manajer perusahaan.
b.
Pihak ekstern
Pemakai
informasi akuntansi semacam ini dapat dirincikan lagi menjadi :
|
1.
Pemilik |
2.
Kreditor |
3. Pemerintah |
4.
Karyawan |
|
5. Investor |
6. Masyarakat |
7.
Supplier |
8. Lembaga Pendidikan |
Manfaat Informasi Akuntansi
Secara
umum, terdapat tiga manfaat, yaitu
1.
Untuk mendapatkan
informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat sehingga pemakai
dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2.
Untuk memberikan
pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
3.
Untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
Secara
khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
1.
Memberikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu
perusahaan.
2.
Memberikan informasi
yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi
kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
3.
Memberikan informasi
keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.
4.
Memberikan informasi
penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan,
seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5.
Mengungkapkan sejauh
mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan
untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi
yang dianut perusahaan.
Bidang Akuntansi
Menurut
manfaat pemakaiannya, akuntansi bisa dikelompokkan menjadi :
1.
Akuntansi Keuangan (
Financial Accounting)
Bidang
ini menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit
ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara
periodik dari catatan-catatan tersebut.
2.
Akuntansi Pemeriksaan
(Auditing )
Bidang
ini menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas.
3.
Akuntansi Biaya (Cost
Accounting)
Bidang
ini menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya
berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai
diproduksi.
4.
Akuntansi Manajemen
(Manajerial Accounting)
Bidang
ini menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen
dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang ini juga
mengolah soal-soal khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai
jenjang organisasi.
5.
Akuntansi Perpajakan (
Tax Accounting)
Bidang
ini mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi
perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6.
Akuntansi Anggaran
(Budgeting)
Bidang
ini menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan
menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang
telah ditetapkan.
7.
Akuntansi Pendidikan (
Educational Accounting)
Bidang
ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran
pendidikan akuntansi pada masyarakat.
8.
Akuntansi pemerintahan
( Governmental Accounting)
Bidang
ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga
pemerintahan.
9.
Akuntansi Sosial
(Social Accounting)
Bidang
ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat
kemajuan teknologi, ekonomi dan budaya.
Profesi Akuntan
Secara
garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi :
1.
Akuntan Publik Adalah
akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
2.
Akuntan Intern Adalah
akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
3.
Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.
4.
Akuntan Pendidik
Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi.
Etika Profesi Akuntan
Menurut
Ikatan Akuntan Indonesia, etika profesi akuntan secara umum mengenai hal-hal
berikut ini.
1.
Kepribadian
2.
Kecakapan profesional
3.
Tanggung jawab kepada
klien
4.
Tanggung jawab kepada
rekan seprofesi
5.
Tanggung jawab lain
Soal Latihan
1. Terangkan
mengenai sistem akuntansi!
2. Deskripsikan
mengenai profesi akuntan!
3. Jelaskan
mengenai standar teknis!
4. Sebutkan
jenis-jenis profesi akuntan yang ada di Indonesia!
5. Jelaskan proses akuntansi secara garis besar!
Daftar Pustaka
Mulyana,
Agus dkk. 2012. Ekonomi (Peminatan Sosial)
untuk SMA/MA. Jakarta:Swadaya Murni
Komentar
Posting Komentar